Cara Mengatasi Kegagalan Dalam Usaha


CARA MENGATASI KEGAGALAN DALAM USAHA

 "Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan. Kesuksesan akan datang pada mereka yang berusaha mendapatkannya, bukan pada mereka yang hanya mengharapkannya. Jangan pernah putus asa karena yang mudah putus asa tidak pernah sukses dan orang sukses tidak pernah putus asa"
Kesedihan, kekecewaan, frustasi, dan kemalangan adalah kata-kata yang bersinonim dengan kegagalan. Berbagai bentuk kegagalan memenuhi sudut-sudut kehidupan. Gagal dalam belajar, gagal dalam meraih angka atau nilai yang tinggi, gagal dalam berwiraswasta, gagal dalam berkarir, gagal dalam mencari jodoh, gagal dalam membangun keluarga bahagia, gagal menepati janji, gagal dalam sebuah pertandingan, dan lain-lain, semuanya akrab dengan kehidupan manusia. Kegagalan demi kegagalan yang dialami seseorang tak jarang menimbulkan kekecewaan yang dalam, hingga hilangnya kepercayaan diri. Gagal menjadi kata yang ditakuti sehingga setiap orang berusaha menjauhinya. Kegagalan diibaratkan jurang yang memisahkan antara harapan dan kenyataan. Berapa banyak orang yang mengakhiri hidupnya dengan tragis karena tidak lagi menahan derita kegagalan.
Berikut adalah Cara Mengatasi Kegagalan Dalam Usaha, antara lain ::
1. Bersikap Sabar
Bagi orang yang memegang teguh agama, setiap kegagalan bisa jadi sebagai musibah, bisa juga berarti cobaan atau ujian. Dalam menghadapinya membutuhkan kesabaran dan pengakuan bahwa hanya kepada Allahlah semuanya dikembalikan dan kita meminta jalan keluar, seperti Firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah: 155-156: "...Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun".
Kegagalan harus dijadikan cambuk menuju kerja yang lebih termotivasi. Dengan kegagalan justru terpicu dan terpacu untuk bangkit kembali. Kegagalan adalah persimpangan jalan menuju kesuksesan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Belajarlah dari kegagalan agar hal serupa tidak terulang lagi. Mereka yang justru memotivasi diri setelah mengalami kegagalan, mereka itulah orang yang sabar. Itulah cara pandang yang tepat. Kegagalan bukanlah hantu yang menakutkan. Ketakutan terhadap suatu kegagalan bisa menghancurkan orang yang mempunyai prospek yang baik. Kegagalan sebenarnya bukanlah hal yang terburuk, yang terburuk adalah mereka yang tidak pernah mencobanya sama sekali atau yang berhenti berjuang dan mudah menyerah. Yakini bahwa dalam setiap kegagalan, kesulitan selalu ada jalan keluar, selalu ada kemudahan. Firman Allah SWT dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".
2. Belajar dari Kesalahan dan Segera Bangkit
Bila anda menganggap kegagalan sebagai sebuah masalah dan masalah dipandang sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun masalah merupakan hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah. Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan. Bukan pula eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, menganggap sebentar lagi akan mati. Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang.  Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Tindakan yang harus dilakukan manakala kegagalan menimpa adalah ada kemauan yang keras untuk belajar dari kegagalan dan bangkit kembali, katakan pada diri sendiri "pasti ada jalan". Pepatah mengatakan,"Where there is a will there is a way" (Dimana ada kemauan, disitu ada jalan). Ketika yakin bahwa "pasti ada jalan", maka pikiran positif menyerbu membantu memecahkan masalah dan mencari jalan terbaik. Keyakinan ini mengubah secara otomatis energi negatif (mari kita menyerah, mari kita mundur, kita pasti gagal), menjadi energi positif (mari kita jalan terus, mari kita terus berjuang, kita pasti sukses). Kegagalan tidak terlepas dari kehidupan. Mereka yang lari dari suatu kegagalan adalah mereka yang lari dari suatu kehidupan. Cara terbaik menghadapi kegagalan adalah belajar dari kegagalan itu (mengambil hikmah) agar tidak pernah terulang kembali dan meneruskan untuk berjuang.
3. Melihat Kelemahan Diri, Tidak Berburuk Sangka
Tetapi terkadang manusia aneh, ketika mendapat kemenangan, kesuksesan dan kejayaan, ingin seiisi dunia mengetahuinya. Namun manakala kegagalan menghampirinya, tak jarang ia mencari kambing hitam, menyalahkan karyawan, staf, guru, murid, orangtua, anak, tetangga, masyarakat, menyalahkan keadaan dan nasib. Bahkan tak jarang masalah itu dibawa ke rumah hingga keluarga pun menjadi ajang pelampiasan yang akhirnya istri/suami/anak disalahkan. Sekalipun mungkin orang lain pernah berbuat kesalahan atau merugikan, namun betapa sering manusia merugikan dirinya sendiri. Oleh karena itu, cara mengatasi kekecewaan dari suatu kegagalan, pandanglah diri sendiri, apakah mempunyai kelemahan yang tidak terlihat sebelumnya. Mengingat begitu banyak yang terbiasa memandang kehebatan dirinya sendiri sehingga lalai melihat kelemahan diri sendiri. Hilangkan sikap berburuk sangka (su'udzan) kepada orang lain dan hindari mencari-cari kesalahan orang lain.
4. Tumbuhkan Sikap Optimisme
Memandang kehidupan mesti dengan sikap optimisme. Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin saja anda mengalami pengalaman buruk yang tak mengenakkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sisi mata uang saja. Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria. Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah orang yang optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis. Setiap tetes air yang keluar dari mata air akan mengetahui bahwa mereka mengalir menuju laut. Meski harus melalui anak sungai, selokan, kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan.. Bahkan ketika menunggu di samudra, setiap tetes air tahu bahwa suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rerumputan, sebagian tertampung dalam sumur-sumur, sebagian kembali ke laut. Menjalani kehidupan tak perlu bersusah hati. Bila kita mampu menjalani kehidupan  dengah bersemangat, maka beban seberat apapun akan terasa ringan. Bila kita tak pernah kehilangan harapan dan selalu optimis, kita akan selalu menemukan jalan keluar dari suatu masalah. Apalagi dalam Islam ada konsep roja, yaitu mengharap akan rahmat dan perjumpaan dengan Allah kelak. Harapan terhadap keyakinan bahwa sebagai wujud kasih sayang-Nya, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan.
5. Tidak Pernah Putus Asa
Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan. Kesuksesan akan datang pada mereka yang berusaha mendapatkannya bukan pada mereka yang hanya mengharapkannya. Manakala manusia sukses dengan jabatan, karir, usaha, dan lain-lain, mereka senang, mereka sombong, lalai dan lupa kepada hakikat yang memberikan kesuksesan itu, yaitu Allah SWT. Namun sebaliknya, ketika ditimpa kesulitan, kesusahan, mereka berputus asa. Dalam surat Al-Isra: 83 Allah SWT berfirman: "Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia, dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa".
6. Anggaplah Kegagalan Adalah Pendorong

Wiliam Boty mengatakan:“Yang terpenting di dunia ini bukanlah mengumpulkan keuntungan-keuntungan. Ini mudah saja. Yang penting apakah keuntungan dari kegagalan yang kita derita. Ini memerlukan kecerdasan dan disinilah letak perbedaan antara yang cerdas dan yang bodoh”.
Setiap kegagalan yang menimpa seseorang maka mau tidak mau manusia itu dipaksa untuk berpikir. Tinggal kita mampu atau tidak menarik kemanfaatan dari gagalnya usaha kita itu.
Orang-orang besar yang terkenal bukanlah tidak mengalami kegagalan. Tetapi mereka menjadi besar karena setiap saat jatuh bangun berkali-kali. Karena menganggap bahwa kegagalan itu sebuah pendorong maka secepatnyamereka bangkit dari jatuhnya lalu berlari mengejar waktu.
Dan berprinsiplah bahwa kegagalan itu merupakan peristiwa yang memalukan. Hal ini bukanlah berarti bila gagal lantas malu kepada orang lain. Akan tetapi bila mengalami kegagalan malulah pada diri sendiri. Kalau sudah demikian tentu dalam hati kita niat untuk mendorong diri kita sendiri. “Aku harus berhasil. Akan kutunjukkan siapa diriku yang sebenarnya.” Bangkitkan perasaan keinginan diri untuk menjadi berhasil. Kalahkan semua rintangan.
Kita harus percaya bahwa setiap persoalan itu pasti ada jalan keluarnya. Karena semua itu sudah menjadi hukum alam yang tidak boleh ditentang. Bila hari ini mengalami kegagalan pasti hari esok kita menjumpai keberhasilan, bila kita mau merubah posisi semula.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,”
7. Bangkit Dan Mencoba Lagi
Apabila mengalami kegagalan, maka orang sering mengeluh, bahwa semua adalah nasib, semuanya adalah takdir dari Tuhan. Orang-orang seperti inilah yang dapat digolongkan dengan manusia yang berjiwa lemah. Mereka hanya bisa menyesal, dan penyesalan tak ada ujungnya sama sekali. Mereka mengeluh tapi tanpa usaha. Bukankah Allah telah berfirman bahwa Allah tak akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum itu tidak mau merubah sendiri.
Kegagalan tetap saja akan menghiasi hidup kita, apabila kita tetap meratapi nasib, tanpa melangkah untuk berusaha setapak pun. Oleh sebab itu hendaklah kita bersabar, berusaha, serta berdoa kepada-Nya. Selain itu, kita harus menanamkan tekad di dalam diri kita untuk bangkit dan mencoba terus mencoba lagi.
8. Berusahalah Menekan Kegagalan Sekecil Mungkin
Apabila kita mau melakukan suatu rencana maka yang perlu kita perhatikan adalah harus membuat gagasan dahulu. Jika ternyata dengan gagasan itu kita masih tidak berhasil, maka rubahlah dengan cara yang lain. Jika masih gagal lagi, dan ternyata kita tidak mampu bertindak, jalan terbaik adalah meminta pertolongan orang lain.
Untuk menekan kegagalan sekecil kecilnya maka William O. Uraneck melontarkan gagasan-gagasan sebagai berikut:

1.   Untuk menaggulangi masalah maka kita harus memahami betul letak persoalan. Perhatikanlah dengan teliti, maka kita akan siap menanggulanginya.
2.   Kita harus memiliki semangat yang meluap dan cara berpikir yang positif untuk menunjang kreatifitas. Dan tetaplah berusaha sambil tersenyum.
3.   Semakin cepat kita memecahkan masalah tersebut, maka hasilnya akan semakin baik. Sebab semakin kecil kegagalan yang akan terjadi kelak.
4.   Cobalah meminta bantuan pengalaman dan pendapat orang lain. Mintalah pertolongan mereka ketika memerlukan. Ambillah manfaat dari orang-orang yang pernah menghadapi masalah yang sama.
5.   Kita tidak boleh pasrah sebelum menemukan segala segi dari kegagalan itu. Atasilah segala sebab kegagalan secara menyeluruh.
6.   Pikirkan masalah itu matang-matang dengan daya cipta yang kreatif.
7.   Pandanglah ke depan dengan pemecahan masalah kita. Jadikan sebagai batu loncatan ke arah yang lebih baik. 


Demikianlah Cara Mengatasi Kegagalan Dalam Usaha
Semoga Bermanfaat, Terima Kasih.
Dibuat Oleh : Amanah Cengkeh Padang


No comments:

Post a Comment

Entri Populer