Komunikasi Efektif


KOMUNIKASI EFEKTIF



A. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.


B. PENGERTIAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang sesuai dengan pesan tidak selalu berupa persetujuan. Komunikan dapat saja memberikan umpan balik berupa ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting adalah dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan komunikator memeroleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya telah dimengerti oleh komunikan. Sebagai contoh, auditor meminta data anggaran kepada auditan. Auditan mengerti permintaan auditor, tetapi menolak memberikan data tersebut, maka komunikasi yang terjadi telah efektif. Komunikasi tersebut efektif, meskipun umpan balik tidak sesuai keinginan auditor, karena pesan telah dimengerti dengan benar dan diberikan umpan balik. 

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.

Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.

Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.

Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.

Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.


D. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI :
 
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain: 
 
1.  Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi.

2.  Komunikan
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon. 


 3.  Media
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya

4.    Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh    terhadap kesinambungan komunikasi

5.    Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.

E. JENIS-JENIS KOMUNIKASI

Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), dan Tappen (1995) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulisa dan non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.

1. Komunikasi Verbal

Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Katakata adalah alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan. Sering juga untuk menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara langsung. Komunikasi Verbal yang efektif harus:

a. Jelas dan ringkas

Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata yang digunakan makin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan berbicara secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas. Penggunaan contoh bisa membuat penjelasan lebih mudah untuk dipahami. Ulang bagian yang penting dari pesan yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana. Contoh: “Katakan pada saya dimana rasa nyeri anda” lebih baik daripada “saya ingin anda menguraikan kepada saya bagian yang anda rasakan tidak enak.”

b.Perbendaharaan Kata

Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan. Banyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh perawat, klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari informasi penting. Ucapkan pesan dengan istilah yang dimengerti klien. Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan mengauskultasi paru-paru anda” akan lebih baik jika dikatakan “Duduklah sementara saya mendengarkan paru-paru Anda”.

c.Arti denotatif dan konotatif

Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan, sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata. Kata serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. Ketika berkomunikasi dengan klien, perawat harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan, terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.

d.Selaan dan kesempatan berbicara

Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata-kata tidak jelas. Selaan perlu digunakan untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata. Selaan yang tepat dapat dilakukan denganmemikirkan apa yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya, menyimak isyarat nonverbal dari pendengar yang mungkin menunjukkan. Perawat juga bisa menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk diulang.

e.Waktu dan relevansi

Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. Bila klien sedang menangis kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan resiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara akurat. Oleh karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi. Begitu pula komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan minat.

f.Humor

Dugan (1989) mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien. Sullivan dan Deane (1988) melaporkan bahwa humor merangsang produksi catecholamines dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.

2.Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan katakata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal yang disampaikan klien mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non-verbal menambah arti terhadap pesan verbal. Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. 
 
Komunikasi non-verbal teramati pada

a.Metakomunikasi
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi juga pada hubungan antara pembicara dengan lawan bicaranya. Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar. Contoh: tersenyum ketika sedang marah.

b.Penampilan Personal

Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama. Delapan puluh empat persen dari kesan terhadap seseOrang berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam Potter dan Perry, 1993). Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan kepribadian, status sosial, pekrjaan, agama, budaya dan konsep diri. Perawat yang memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan citra diri dan profesional yang positif. Penampilan fisik perawat mempengaruhi persepsi klien terhadap pelayanan/asuhan keperawatan yang diterima, karena tiap klien mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan seorang perawat. Walaupun penampilan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan perawat, tetapi mungkin akan lebih sulit bagi perawat untuk membina rasa percaya terhadap klien jika perawat tidak memenuhi citra klien.

c.Intonasi (Nada Suara)

    Nada suara pembicara mempunyai dampak yang besar terhadap arti pesan yang dikirimkan, karena emosi seseorang dapat secara langsung mempengaruhi nada suaranya. Perawat harus menyadari emosinya ketika sedang berinteraksi dengan klien, karena maksud untuk menyamakan rsa tertarik yang tulus terhadap klien dapat terhalangi oleh nada suara perawat.

d.Ekspresi wajah

    Hasil suatu penelitian menunjukkan enam keadaan emosi utama yang tampak melalui ekspresi wajah: terkejut, takut, marah, jijik, bahagia dan sedih. Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan pendapat interpesonal. Kontak mata sangat penting dalam komunikasi interpersonal. Orang yang mempertahankan kontak mata selama pembicaraan diekspresikan sebagai orang yang dapat dipercaya, dan memungkinkan untuk menjadi pengamat yang baik. Perawat sebaiknya tidak memandang ke bawah ketika sedang berbicara dengan klien, oleh karena itu ketika berbicara sebaiknya duduk sehingga perawat tidak tampak dominan jika kontak mata dengan klien dilakukan dalam keadaan

e.Sikap tubuh dan langkah

    Sikap tubuh dan langkah menggambarkan sikap; emos, konsep diri dan keadaan fisik. Perawat dapat mengumpilkan informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik seperti rasa sakit, obat, atau fraktur.
f.Sentuhan
    Kasih sayang, dudkungan emosional, dan perhatian disampaikan melalui sentuhan. Sentuhan merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat-klien, namun harus mnemperhatikan norma sosial. Ketika membrikan asuhan keperawatan, perawat menyentuh klien, seperti ketika memandikan, melakukan pemeriksaan fisik, atau membantu memakaikan pakaian. 


Demikianlah Komunikasi Efektif
Semoga Bermanfaat, Terima Kasih
Dibuat Oleh : Amanah Cengkeh Padang



Cita Cita dan Karir


CITA – CITA DAN KARIR

CITA - CITA

Defenisi  Cita – Cita

Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita–citanya :

1.    Manusia itu sendiri,
2.    Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
3.    Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.

Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita–cita :
1.    Faktor yang menguntungkan, dan
2.    Faktor yang menghambat.

Manfaat Cita – Cita
Secara garis besar, manfaat mempunyai cita-cita yang kuat sejak dini adalah :
·      Hidup mempunyai jalan atau arah yang jelas
Hal ini sudah jelas, dengan mempunyai cita-cita, sang anak akan tahu kemana arah hidup yang akan dia jalani, dan dia pun tahu tujuan dia belajar, menuntut ilmu, bersekolah, dan segala macamnya. Tujuannya yaitu mengejar cita-cita dan berusaha sekuat mungkin untuk mengejar cita-cita tersebut. Dan jika suatu saat nanti ada hal yang mengalihkan pikirannya dan bisa membawanya keluar dari jalur cita-cita, disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menuntun anak kembali ke jalur yang seharusnya. 

·      Mental dan niat semakin terasah
Dengan adanya cita-cita yang kuat, mental untuk melawan segala hambatan akan terasah, misalnya melawan rasa malas, kantuk, dan godaan bermain Game akan teratasi. Hal ini biasa melanda anak SMP atau sederajat, tapi ini akan mudah teratasi jika anak sudah tahu bahwa semua itu hanya akan menghambat niatnya mengejar cita-cita.
·      Terus Belajar dan Berlatih
Cita-cita menjadi sebuah tujuan anak yang harus dia kejar. Seiring dengan adanya cita-cita yang kuat tersebut, anak akan berusaha meningkatkan kemampuannya agar cita-citanya bisa tercapai. Yaitu dengan belajar dan berlatih segala hal yang menunjung cita-cita tersebut. Misalnya anak ingin menjadi seorang dokter, berarti dia harus banyak belajar biologi dan pelajaran IPA lainnya hingga benar-benar menguasai. Itulah beberapa hal yang bisa saya bagikan, artikel ini saya buat berdasarkan pengalaman belaka.

Saat ini saya menyadari bahwa, dengan mempunyai cita-cita yang kuat, kita akan tahu arah jalan hidup kita dan berusaha menghindari segala godaan yang bisa merusak jalannya. Dan dengan itu, kita akan menjadi orang yang sukses, walau nantinya tidak sesuai dengan cita-cita yang kita idamkan semaca kecil dulu. Sama halnya dengan saya, semasa kecil saya mengindamkan jadi pilot yang kemudian bercita-cita menjadi dokter, namun akhirnya saya menjadi seorang pengawal keuanganan Negara. Tapi itu tidak buruk, karena meraih pekerjaan seperti itu merupakan sebuah kesuksesan. 

·      Bersemangat Bekerja

Rasa semangat bekerja akan timbul ketika mempunyai Cita-Cita yang tinggi, karena di dalam hati ada perasaan percaya diri, jika bekerja lebih keras cita-cita akan begitu dekat untuk menggapainya.

·      Berbakti kepada Orang Tua

asa orang tua adalah merawat dan membesarkan anaknya hingga dewasa kemudian mempunyai cita-cita , ikatan batin antara anak dan orang tua begitu dekat, oleh karena itu ketika mempunyai cita-cita dengan sendirinya sifat berbakti kepada orang tua akan datang karena dengan berbakti cita-cita mudah untuk diperoleh.

 ·      Rajin Membaca Buku

Adapun yang ke tiga dari Manfaat Mempunyai Cita-Cita yaitu rajin membaca buku, dengan cara membaca buku akan mendapatkan banyak ilmu, sifat rajin membaca buku adalah yang di alami orang ketika mempunyai cita-cita.

·      Penampilan Seperti Yang Dimimpikan

Contohnya seorang anak muda yang mempunya cita-cita menjadi artis, dengan sendirinya penampilan akan berubah seperti layaknya seorang artis.

·      Sering Tersenyum

Setiap manusia yang mempunyai cita-cita pasti sering senyum, karena dia selalu terbayang bahwa cita-citanya akan terwujud di masa

Jenis Cita Cita

Dalam kehidupan sehari-hari di dunia ini anak-anak maupun remaja memiliki keinginan masing-masing.  Demikian pula halnya dalam urusan cita-cita, anak yang satu bisa memiliki cita-cita yang berbeda dengan anak yang lainnya.  Ketika anak-anak, memang cita-cita yang dimiliki oleh anak-anak memang belum sempurna, karena belum melihat berbagai faktor yang berpengaruh.  Faktor-faktor yang mempengaruhi terwujudnya suatu cita-cita profesi / pekerjaan antara lain seperti bakat, minat, kemampuan, fisik, budaya, hukum, agama, permodalan, dan lain sebagainya.

Minimnya wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh anak-anak menyebabkan anak memiliki cita-cita yang kurang variatif.  Jika sekumpulan anak-anak ditanya mengenai cita-citanya, mungkin jawaban yang didapat dari semua anak-anak tersebut tidaklah begitu beragam.  Contoh dari cita-cita yang biasa dicita-citakan anak-anak adalah sebagaimana berikut di bawah ini.

Daftar Cita-Cita yang Biasanya Dimiliki Oleh Anak-Anak yang Belum Dewasa :

1. Dokter
2. Polisi
3. Tentara / ABRI
4. Pilot
5. Presiden / Pejabat Daerah
6. Guru / Dosen
7. Pegawai Negeri Sipil / PNS
8. Pemadam Kebakaran
9. Astronot
10. Masinis Kereta Api
11. Pengusaha / Bisnismen
12. Perawat / Suster
13. Bidan
14. Teknisi / Mekanik
15. Pembalap
16. Atlit Olahraga
17. Pengacara
18. Pelaut
19. Da'i / Ustadz
20. Artis / Seniman
21. Penyanyi
22. Pemain Film / Bintang Film
23. Tukang Masak / Koki / Chef
24. Penyiar Radio
25. Petani / Peternak Sukses
26. Wartawan
27. Pengembang Video Game / Aplikasi
28. Pegawai Kantoran / Wanita Karir
29. Seperti Papa / Mama
30. Ibu Rumah Tangga yang Baik
31. Isteri / Suami dari Orang Kaya
32. Orang Kaya

Orangtua yang baik tentu saja harus mampu memberikan bimbingan dan arahan terhadap cita-cita yang dimiliki oleh anak-anaknya.  Jangan sampai anak-anak memiliki cita-cita yang tidak baik seperti ingin menjadi preman, penjahat, pengedar narkoba, koruptor, pengemis, penjajah, tukang beling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.  Selain bimbingan berikanlah juga berbagai bekal dalam bentuk ilmu dan pengalaman agar anak dapat mengembangkan dirinya ketika menginjak usia baligh.  Dengan demikian anak akan dapat menyesuaikan dirinya dengan situasi dan kondisi yang ada di masa depannya.

Tujuan Cita Cita

Setiap manusia pastilah mempunya cita-cita dan cita-cita setiap orang berbeda satu sama lain. Dengan adanya cita-cita, manusia bisa mempunyai tujuan di kehidupannya . Yang disebut Cita-cita adalah tujuan atau harapan seseorang untuk mendapatkan sesuatu di masa depan akan tetapi belum ada kepastiannya, cita-cita merupakan salah satu unsur dari pandangan hidup.
Semakin tinggi cita-cita semakin sulit untuk di gapai, maka dari itu untuk menggapainya manusia harus berjuang keras. Motivasi juga berperan penting untuk meraih cita-cita, tanpa motivasi akan sulit menggapai apa yang kita cita-citakan.
Terkadang ada beberapa orang yang tidak mempunya cita-cita, tidak mempunyai cita-cita di ibaratkan seperti orang yang tersesat dan berjalan tanpa tujuan. Pada saat SMA kita pernah di tanya akan melanjutkan studi dimana atau apa yang akan di lakukan setelah lulus SMA , dan kita menjawabnya tidak tahu atau ragu untuk menjawab. Mungkin kita akan menjawab akan melanjutkan studi di PTN yang popule dan pekerjaan yang banyak di segani orang atau hanya ikut ikutan teman saja. Tetapi apabila kita masuk di jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan kita di karenakan haya ikut ikutan temen saja, itu hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga saja , takkan ada yang bermanfaat yang da hanya lah rasa malas dalam belajar karena tidak sesuai.
Maka dari itu cita-cita sanyatlah penting untuk melanjutkan kehidupan karena cita-cita memiliki hubungan erat dengan tujuan hidup. Bermimpilah setinggi tingginya dan jangan merasa takut akan kegagalan nantinya , sebenarnya kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda. Pantang menyerah, percaya diri dan tanpa mengeluh adalah kunci dari keberhasilan dalam menggapai cita-cita kita.

KARIR
Meniti karir dengan prestasi cemerlang ternyata sulit bagi sebagian orang. dengan 6 langkah di bawah ini, Anda akan lebih mudah untuk mengukir prestasi gemilang di masa awal karir Anda.

Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Kesuksesan anak muda akan sangat tergantung pada bagaimana prestasinya saat meniti karir. Agar kinerja optimal, kita perlu bersikap cerdas dalam menghadapi masalah yang ditemui di awal masa kerja kita.

Tidak sedikit masalah yang akan Anda temui saat pertama kali menginjakkan kaki di sebuah perusahaan. Lingkungan kantor yang membuat Anda harus pandai menyesuaikan diri, deadline dari atasan yang menyita waktu pribadi, sampai ke masalah persaingan dengan rekan kerja yang membuat Anda tak konsentrasi.

Banyak orang yang meraih sukses di masa muda karena telah bersikap tepat saat dulu ia meniti karirnya. Namun, banyak juga yang akhirnya terjerembab hanya karena salah ambil sikap saat pertama kali masuk kerja. Berikut ini adalah pengalaman dari beberapa orang yang telah meraih suksesnya di masa muda. Jika Anda ingin meraih sukses sejak awal masa karir, Anda bisa mengikuti jejak beberapa anak muda di bawah ini yang akan berbagi rahasianya.

1. Jiwa Entrepreneur

Jika tidak ingin sama saja dengan karyawan pada umumnya, Anda harus memiliki jiwa entrepreneur dalam diri Anda. Ya, memiliki jiwa entrepreneur adalah keharusan bagi siapa saja yang ingin sukses dalam hidupnya, bukan hanya para pengusaha.

Maksud dari jiwa entrepreneur disini adalah Anda bertindak karena Anda peduli. Kebanyakan mereka yang prestasinya biasa-biasa saja atau malah dipecat perusahaan adalah para karyawan yang bekerja tidak dengan hati. Bekerja hanya karena disuruh dan tidak aktif memberikan solusi atau pendapatnya.

Pekerja yang memiliki jiwa entrepreneur adalah mereka yang memiliki kesamaan visi dengan perusahaan tempatnya bekerja. Sehingga, masalah apapun yang sedang dihadapi perusahaan akan dianggap seperti masalahnya juga. Ia akan aktif memikirkan strategi untuk perusahaan. Yang terpenting, ia seperti merasa ‘ikut bertanggung jawab’ atas perusahaan tempatnya bekerja.

2. Sense of Belonging pada Perusahaan

Menurut Albert Luhur (GM Marketing PT Summarecon), harus ada sense of belonging pada pekerjaan tempat kita meniti karir. Telah dijelaskan pada poin di atas bahwa kita harus memiliki jiwa entrepreneur dalam bekerja. artinya, kita pun harus punya ‘rasa memiliki’ terhadap perusahaan tempat kita bekerja.

Sense of belonging ada karena kita membangun rasa cinta pada pekerjaan. Rasa cinta pada pekerjaan bisa ada karena passion dalam diri kita.

Untuk mendeteksi apakah Anda memiliki Sense of belonging adalah ketika Anda merasa ikut senang dan puas atas pencapaian perusahaan dan bersedih atau kecewa atas kegagalan dalam perusahaan. Anda bangga ketika nama atau logo perusahaan Anda bisa ada di media massa. Anda merasa kurang puas dan gemas ketika hasil tidak seperti yang ditargetkan.

Sense of belonging pada perusahaan akan membuat para pekerjanya ikut sibuk memikirkan solusi terbaik. Dengan memiliki yang satu ini, Anda pun otomatis terdorong untuk selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Ini adalah pertanda yang baik dalam karir Anda.

3. Learn Before You Earn

Ya, kita harus belajar sebelum dibayar. Kita tidak akan pernah bisa jadi professional yang dibayar mahal jika kita tidak investasikan masa muda untuk banyak belajar.

Inilah pola pikir yang harus diadopsi para anak muda yan sedang meniti karirnya.
Jangan pernah merasa rugi waktu atau uang untuk meningkatkan kualitas diri. Apa yang Anda petik di kemudian hari nanti hasilnya akan sepadan bahkan lebih besar dari yang Anda korbankan saat ini. Bayangkan, Dolly Lesmana (CEO PT Arka Media) bahkan pernah rela masa mudanya ‘terbuang’ 2 tahun untuk memperdalam budaya kerja perusahaan di Indonesia. Ketika telah lulus dari program master di Amerika Serikat dan sempat memiliki pengalaman kerja di sana, ia malah rela menjadi staf biasa di sebuah perusahaan Indonesia. Mengapa ia mau melakukan hal ini? Rupanya, ia ingin mendirikan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, ia ingin mempelajari budaya kerja di Indonesia dengan menjadi staf biasa di sebuah perusahaan dengan gaji tak besar.

Dari Dolly kita bisa mempelajari satu hal penting bahwa jangan pernah merasa rugi investasikan waktu dan harta selagi muda untuk memupuk pengalaman. Seorang pilot bisa handal juga karena jam terbang yang tinggi.

4. Tahu Apa Keinginan Manajemen

Jika Anda ingin karir Anda melesat dan selalu naik tingkat, Anda perlu untuk memenuhi keinginan dari perusahaan. Menurut Agung Laksamana, ‎Director Country Corporate Affairs Citibank Indonesia, Kita harus dapat clarity atau kejelasan dari management, ini sangat penting sehingga kita tau dengan jelas apa yang diinginkan dari manajemen.

Selain itu, jika Anda ingin bekerja efektif, efisien waktu dan tepat sasaran, Anda perlu tau apa sesungguhnya yang diharapkan perusahaan dari Anda. Ketika pertama kali masuk kerja, mungkin Anda diberitahu sejumlah job desc. Akan tetapi, harapan sebuah perusahaan pada Anda tidak bisa diketahui dari job desc saja. Anda harus pintar-pintar mencari tahu apa mimpi yang perusahaan titipkan di pundak Anda.

Keinginan sebuah perusahaan yang harus bisa Anda penuhi dapat dilihat dari hal-hal berikut ini :

·     Visi dan misi perusahaan. Cari tahu apa yang menjadi visi besar dari perusahaan tempat Anda bekerja. jika sudah memahaminya, jadikan ia sebagai kompas atau penunjuk arah dalam pekerjaan Anda. Lakukan semua hal yang mendukung perusahaan untuk mencapai visinya.

·      Resolusi atau target perusahaan di tahun ini. Cari tahu dan pelajari apa yang ditargetkan perusahaan saat ini. Banyak perusahaan yang selalu membuat resolusi baru di awal tahun. Apakah mereka ingin fokus pada profit, apakah mereka ingin memperluas pasar, atau bisa jadi mereka menargetkan munculnya produk baru. Cari tahu apa strategi yang sedang dibuat perusahaan Anda dan bekerjalah untuk mendukung target tahun ini.

·    Obrolan atau diskusi dengan atasan. Hal yang dicita-citakan oleh perusahaan mungkin tidak tertulis secara jelas di website atau SOP perusahaan, tetapi Anda bisa menguliknya dari obrolan ringan Anda dengan atasan. Kadangkala, dalam diskusi ringan dan obrolan santai dengan atasan, tanpa sengaja mereka akan menyampaikan ide-ide besarnya. Catatlah baik-baik dalam ingatan Anda.

5. Work Beyond Expectation

Menurut Billy Boen, founder Young On Top, banyak dari mereka yang salah persepsi dalam mencapai target. Kebanyakan karyawan berpikir bahwa mencapai target adalah melaksanakan seluruh job desc dari perusahaan. Penting untuk diingat bahwa job desc adalah harapan MINIMAL perusahaan pada kita. Ketika kita menyelesaikannya, kita hanya berada dalam kondisi ‘aman tidak dipecat’. Nah, jika Anda ingin karir Anda meningkat, bekerjalah melebihi job desc perusahaan. Work beyond expectation. Bekerjalah melebih harapan perusahaan pada diri Anda. Memenuhi job desc saja kita baru sampai pada posisi ‘aman’, bagaimana jika malah kita tidak memenuhinya?

6. Manajemen waktu Bekerja yang Baik

Bekerja 8 jam sehari adalah sebuah keputusan yang besar. Bekerja di luar berarti kita rela menukarkan waktu 8 jam bersama keluarga dan orang tersayang untuk perusahaan. Jangan sampai waktu yang sudah kita korbankan menjadi sia-sia karena bekerja tanpa bawa pulang banyak ilmu dan pengalaman.

Ada sedikit tips dari Albert Luhur, awalilah hari Anda sebelum bekerja dengan mencatat daftar pekerjaan apa yang harus Anda selesaikan hari itu dan petuhilah! Dengan membuat daftar pekerjaan dalam sehari, kita tidak perlu membuang waktu terlalu lama untuk berpikir “Akan mengerjakan apa ya hari ini?”. Albert menekankan untuk selalu ada hal baru yang kita pelajari setiap hari. Jangan sampai waktu kita berlalu tanpa sebuah pencapaian.


Demikianlah Cita Cita dan Karir
Semoga Bermanfaat, Terima Kasih.
Dibuat Oleh : Amanah Cengkeh Padang


Entri Populer