Makalah Evaluasi Diri



MAKALAH

Tentang

EVALUASI DIRI




LOGO SEKOLAH



DISUSUN OLEH :
                                                 NAMA           :    ………………….
                                                 KELAS           :    ………………….
                                            


SEKOLAH ………………………………………..

TAHUN PELAJARAN ............................


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan baik yang berjudul Evaluasi Diri.
Penulis dapat menyelesaikan makalah ini berkat bantuan berbagai pihak, baik bantuan berupa moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut membantu terselesaikannya makalah ini.
Dan penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis. Amin.


Padang, Februari 2018


Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah......................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Diri ........................................................................... 3
B. Tujuan Evaluasi Diri .......................................................................... ....... 6
C. Ciri – Ciri Evaluasi Diri yang Baik ............................................................ 7
D. Manfaat Evaluasi Diri ............................................................................... 7
E. Prinsip – Prinsip Evaluasi Diri ..................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 9
B. Saran ...................................................................................................... 19


BAB I
PENDAHULUAN
    A.  Latar Belakang
Setiap orang memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa. Namun dibutuhkan waktu panjang untuk mencapai semua hal yang mampu dikerjakan. Sayangnya, manusia hanya punya satu kesempatan saja dalam hidup ini karena waktu terus berjalan dan tak bisa kembali.
Evaluasi berarti menguji kembali semua yang telah dilakukan, sekaligus membuat antisipasi dan sikap mawas diri terhadap hal yang mungkin terjadi. Sikap evaluasi diri berarti menyadari bahwa mungkin Anda tidak mampu mengontrol situasi di sekitar, namun Anda bisa memberdayakan diri sendiri seoptimal mungkin.
Evaluasi perlu dilakukan (1) untuk dapat mengetahui posisi saat ini. Artinya Evaluasi diri dilakukan untuk mengetahui dengan tepat kemampuan dan kondisi tantangan yang harus dihadapi. Sehingga target dan sasaran dapat diraih dengan sukes. (2) Untuk memetik hikmah dan mengantisipasi keadaan. Artinya, Kesalahan dan kegagalan adalah milik semua orang. Anda mungkin merasa kecewa dan menyesal mengapa semua ini dapat terjadi. Namun dengan evaluasi diri, Anda dapat memetik pelajaran yang sangat berharga yang tidak dapat dibeli dan tidak tergantikan. Semua pengalaman Anda, sukses maupun gagal, merupakan aset yang tidak ternilai harganya. (3) Melatih kemampuan untuk menimbang dan memahami. Artinya, Kurang pengalaman merupakan suatu kendala terbesar dalam meraih sukses. Tapi dengan mengevaluasi diri, Anda bisa mengantisipasi situasi yang akan dihadapi dan dapat menggandakan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Cara mengembangkan sikap evaluasi diri, kita perlu Mengenal karakter pribadi, Mengenal karakter pribadi berarti ada sifat-sifat yang harus dipahami, di balik semua keadaan fisik dan kebiasaan yang nampak dari luar. Kenali potensi, bakat dan minat serta kekuatan dan kelemahan pribadi Anda, juga respon dan sikap Anda ketika menghadapi tekanan dan masalah. Kenali juga gaya komunikasi, sikap terhadap lingkungan sosial, kinerja, kepemimpinan, pola pikir, emosi, daya tahan mental dan lain-lain. Semakin Anda mengenal karakter pribadi, semakin mudah Anda mengevaluasi diri sendiri.
Evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan terhadap proses dan hasil kerjanya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sejak disahkannya UU Guru dan dosen tahun 2015, ada salah satu yang berbeda terkait dengan penilaian kinerja guru. Salah satu bagian dari penilaian tersebut adalah adanya penilaian kinerja guru secara “swalayan” yakni guru diberi kesempatan untuk menilai dirinya sendiri yang di sebut denga istilah “Evaluasi Diri Guru untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan”.
Penilaian model ini menuntut setiap guru untuk bisa membaca, melihat, mengetahui, kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan profesinya sebagai gru selama 1 tahun berlalu. Harapannya tentu, guru akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan dampaknya tentu akan berasa setelah program ini berjalan selang beberapa tahun kedepan.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan evaluasi dan evaluasi diri ?
2.      Apakah tujuan evaluasi diri ?
3.      Bagaimanakah perubahan yang terjadi setelah mengevaluasi diri ?
4.      Bagaimana cara memfokuskan evaluasi diri ?

C.  Tujuan Masalah
1.      Dapat mengetahui pengertian dari evaluasi dan evaluasi diri
2.      Dapat mengetahui tujuan dari evaluasi diri
3.      Dapat mengetahui perubahan yang terjadi setelah mengevaluasi diri
4.      Dapat mengetahui cara memfokuskan evaluasi diri

D. Manfaat
Dengan makalah ini, guru diharapakan mampu mengevaluasi diri sendiri agar menjadi guru yang lebih baik dan profesinal. Sehingga guru dapat mengalami perubahan  positif setelah mengevaluasi dirinya.


BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Evaluasi Diri

1.  Secara Etimologi
Secara harfiah kata Evaluasi berasal dari bahasa Inggris “evaluation” yang berarti Nilai atau Harga. dalam bahasa Arab Nilai disebut Al – Taqdir atau Al-Qimah, Dengan demikian secara Harfiah Evaluasi pendidikan Al – Taqdir Al-Tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian dalam hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam bahasa Indonesia disbutkan Evaluasi berarti penilaian. Penilaian dapat digunakan untuk semua aspek kehidupan. Dalam hal ini kita hanya memfokuskan penilaian dalam bidang Pendidikan Agama Islam atau penilaian pendidikan Islam.
Jadi Evaluasi Pendidikan adalah usaha untuk mendapatkan nilai yang terdapat dalam proses belajar mengajar yang dilihat dari hasil yang dicapai oleh setiap siswa dalam jangka waktu tertentu. Misalnya penilaian harian, mingguan, bulanan, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan akhir tahun ajaran dan ujian Nasional. 

2. Secara terminology
Ada bebrapa ahli yang berpendapat atau mendefenisikan tentang Evaluasi diantaranya adalah :
·      Menurut Edwin Wandt dan Gerald W. Brown (1957 : 1) mengatakan bahwa Evaluasi adalah aktivitas atau proses untuk menentukan nilai atas sesuatu. Penilaian dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
·      Muhibbinsyah (2003:195) menyatakan evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
·      Menurut M. Chobib Thoha evaluasi adalah merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
·      Menurut Suchman sebagaimana yang dikutip oleh Arikunto bahwa memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
·      Menurut Abdul Basir evaluasi adalah proses pengumpulan data yang deskriptif, informatif, prediktif, dilaksanakan secara sistematik dan bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.
·      Menurut Mehrent dan Lehman yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
·      Menurut Oemar Hamalik, evaluasi adalah proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi yaitu:
1.    Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran.
2.    Proses evaluasi senantiasa diarahkan ketujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran.
3.    Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.
Evaluasi adalah suatu  pengawasan  secara realitas dan menghasilkan suatu tingkat penilaian yang benar. Kebenaran penilaian berdasarkan panduan penilaian yang direncanakan oleh kelembagaan pangawas. Untuk mencapai hasil pengawasan yang benar, biasanya menggunakan berbagai metodologi, dan pendekatan penilaian hasil pengawasan.
Evaluasi diri adalah suatu pengawasan yang difokuskan pada kelembagaan yang mengharapkan memperoleh pengakuan dan pengaruh pelayanan dan aktifitas yang unggul. Keunggulan hasil yang diperoleh oleh evaluasi kelembagaan kepada yang mengharapkan merupakan tujuan realitas dari kedua belah pihak.
Secara psikologis, evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah dapat ditarik dari dua sisi, yaitu dari sisi peserta didik dan dari sisi pendidik. Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah-tengah kelompoknya atau kelasnya. Masing-masing mereka akan mengetahui apakah dia termasuk siswa yang pandai, rata-rata, atau berkemampuan rendah.
Bagi guru atau pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati kepada dirinya tentang sejauh manakah usaha pendidikan-pengajaran yang telah dilakukannya selama ini telah membawa hasil, sehingga dia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan batin yang berguna untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu dilakukan selanjutnya. Misalnya, dengan menggunakan metode-metode mengajar tertentu, hasil belajar para peserta didik telah menunjukkan adanya peningkatan daya serap terhadap materi yang diajarkan, maka atas dasar evaluasi, penggunaan metode-metode tersebut perlu dipertahankan. Sebaliknya, apabila hasil belajar para peserta didik ternyata tidak menggembirakan, maka guru akan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan sgar hasil belajar peserta didiknya menjadi lebih baik.
Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa perilaku. Dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menentang, yang harus disadari oleh para guru. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, di antaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan.

B. Tujuan Evaluasi Diri
Agar sistem tujuan pendidikan tinggi suatu lembaga mempunyai sistem pendidikan yang normal dan sesuai dengan tatanan dan norma kehidupan di Indonesia meliputi :
a.    Mengasilkan lulusan yang mempunyai keahlian akademik yaitu dibidang IPTEKS serta mampu secara mandiri dalam kehidupan mencapai taraf  hidup sebagai manusia dan menciptakan kebudayaan baru yang berpotensi bagi masa depan kita pada khususnya dan keluarga, masyarakat, bangsa, pemerintah dan  negara pada umumnya
b.    Menyelenggarakan pendidikan agar tercapai Sistem Tujuan maka pendidikan lembaga berpedoman  pada tujuan pendidikan nasional, kaedah, moral, dan etika ilmu pengeahuan, berdasarkan  minat, bakat dan kemampuan serta prakarsa pribadi.
c.    Sistem data kelembagaan tersusun, terstruktur, dan terkendali secara komprehensif
d.   Mencapai target tujuan perencanaan dan perbaikan diri lembaga
e.    Memperoleh penjaminan mutu internal program studi pada lembaga perguruan tinggi secara berkelanjutan.
f.     Publikasi karya ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi, serta karya ilmiah lainnya yang merupakan ruang lingkup dari program studi.
g.    Memperoleh pengakuan akreditasi A

Evaluasi-diri dimaksudkan untuk hal-hal berikut:
1.    Penyusunan profil lembaga yang komprehensif dengan data mutakhir.
2.    Perencanaan dan perbaikan-diri secara berkelanjutan.
3.    Penjaminan mutu internal program studi/lembaga perguruan tinggi.
4.    Pemberian informasi mengenai program studi/perguruan tinggi kepada masyarakat dan pihak tertentu yang memerlukannya (stakeholders).
5.    Persiapan evaluasi eksternal (akreditasi)

C. Ciri Evaluasi Diri Yang Baik
1.        Dilakukan dengan motivasi intrinsik. 
2.        Pimpinan mendukung penuh. 
3.        Semua pihak dalam lembaga mendukung. 
4.        Direncanakan sesuai denan keperluan lembaga. 
5.        Dimaksudkan untuk menilai kembali tujuan lembaga. 
6.        Proses evaluasi-diri dilaksanakan dan dipimpin dengan baik.
7.        Evaluasi-diri dilaksanakan secara terbuka/transparan, objektif, jujur, bertanggung jawab dan akuntabel.
8.        Mendeskripsikan dan menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki program studi/perguruan tinggi, dan peluang serta ancaman yang ada di lingkungan program studi/perguruan tinggi.
9.        Berbagai permasalahan diteliti dan dicarikan alternatif pemecahannya.
10.    Hasil evaluasi-diri dimanfaatkan untuk menyusun strategi dan rencana pengembangan dan perbaikan program secara  berkelanjutan.
11.    Hasilnya berupa perbaikan proses evaluasi kelembagaan dan analisis-diri, serta perbaikan dan pengembanan program secara berkelanjutan (continuous program improvement and development).
12.    Laporan disusun dengan baik.

D. Manfaat Evaluasi Diri
Hak guna hasil evaluasi diri oleh Program Studi/Perguruan tinggi didalam sub kelembagaan penyelenggaraan pendidikan digunakan berdasarkan ketentuan Evaluasi diri kelembagaan pendidikan
1.    Mendapat tuntunan mengenai sistem identifikasi masalah, sistem penilaian program dan sistem pencapaian sasaran
2.    Mempertahankan dan memajukan sistem dalil tata budaya evaluasi kelembagaan dan analisis diri
3.    Memberikan informasi mengenai inovasi staf baru pada seluruh program studi/perguruan tinggi
4.    Meningkatkan semangat jiwa karsa kelembagaan, usaha untuk menghilangkan peluang antara tujuan kelompok  dan tujuan kelembagaan serta mendorong prilaku umum
5.    Menciptakan rekrutmen inovasi staf baru dalam kelembagaan
6.    Mendukung program studi/perguruan tinggi dalam kegiatan evaluasi kebijakan yang belum dimodernisasi
7.    Mengumumkan informasi mengenai status program studi/perguruan tinggi

E. Prinsip-Prinsip Evaluasi Diri
Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi. Oleh karena itu evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini :
a. Prinsip Kontinuitas (terus-menerus atau berkesinambungan)
Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan ujian semester atau kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus-menerus untuk mendapatkan kepastian terhadap sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong sisiwa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi kegiatan pendidikan selanjutnaya.
b. Prinsip Comprehensive (keseluruhan)
Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku, keterampilan, kerajianan adalah bagian-bagian yang ikut di test, karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai dengan aspek tersebut (kognitif, sfektif, dan psikomotorik).
c.  Prinsip Objektivitas
Objek disini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu bahwa pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan anak didik.

BAB IV
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu  pengawasan  secara realitas dan menghasilkan suatu tingkat penilaian yang benar. Kebenaran penilaian berdasarkan panduan penilaian yang direncanakan oleh kelembagaan pangawas. Untuk mencapai hasil pengawasan yang benar, biasanya menggunakan berbagai metodologi, dan pendekatan penilaian hasil pengawasan.
Evaluasi diri adalah suatu pengawasan yang difokuskan pada kelembagaan yang mengharapkan memperoleh pengakuan dan pengaruh pelayanan dan aktifitas yang unggul. Keunggulan hasil yang diperoleh oleh evaluasi kelembagaan kepada yang mengharapkan merupakan tujuan realitas dari kedua belah pihak.
Cara terbaik untuk mengenali diri sendiri ialah melakukan evaluasi diri, memang tidak salah meminta penilaian orang lain karena, melakuakn evaluasi terhadap diri sendiri untuk mencapai apa yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai hambatan maupun hal yang memperlancar kesuksesan. Evaluasi diri mencakup berbagai aspek, baik fisik maupun nonfisik. Evaluasi ini dapat berfokus pada kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

B.  Saran
Kita perlu Mengenal karakter pribadi, Mengenal karakter pribadi berarti ada sifat-sifat yang harus dipahami, di balik semua keadaan fisik dan kebiasaan yang nampak dari luar. Kenali potensi, bakat dan minat serta kekuatan dan kelemahan pribadi kita, juga respon dan sikap kita ketika menghadapi tekanan dan masalah.

Demikianlah Makalah Evaluasi Diri
Semoga Bermanfaat, Terima Kasih.
Dibuat Oleh : Amanah Cengkeh Padang

No comments:

Post a Comment

Entri Populer