DISIPLIN DALAM BELAJAR
Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin
belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan
seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin merupakan titik pusat dalam
pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa
yang mengakibatkan prestasi yang dicapai kurang optimal terutama dalam belajar.
Berikut adalah pendapat disiplin menurut para ahli.
·
Disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau
masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan
tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya
(Rachman dalam bukunya Tu’u, 2004:32).
·
Disiplin adalah satu aspek kehidupan yang mesti wujud dalam masyarakat.
Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian berat dari semua pihak sama ada di
sekolah atau di luar sekolah (Zainal, 2009:2).
·
Disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa,
dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai
(Sanjaya, 2005:9).
Berdasarkan
beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian perilaku seseorang yang
menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma
kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya
untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan.
Pentingnya Disiplin Dalam Belajar
Perilaku
disiplin sangatlah diperlukan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun, begitu
juga siswa yang harus disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah, ketaatan
dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas dan disiplin dalam belajar di
rumah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berikut
pendapat-pendapat para ahli mengenai pentingnya disiplin dalam belajar
- Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya akan terganggu optimalisasi potensi dan prestasinya.
- Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan kelas menjadi kurang kondisif bagi kegiatan pembelajaran.
- Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anaknya dapat menjadi individu yang teratur, tertib dan disiplin.
- Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang (Tu’u, 2004:37).
Hal senada pendapat lain bahwa pentingnya disiplin
dalam belajar adalah sebagai berikut:
·
Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
·
Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
·
Menjadi cara untuk menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan siswa
terhadap lingkungannya.
·
Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lain.
·
Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
·
Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
·
Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif, dan bermanfaat
bagi diri sendiri dan lingkungannya.
·
Kebiasaan yang baik itu menyebabkan ketenangan jiwa dan lingkungannya
(Rachman dalam Tu’u, 2004:35-36).
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas mengenai pentingnya disiplin, dapat diambil
kesimpulan bahwa disiplin sangatlah penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa.
Berbagai manfaat disiplin belajar bagi siswa sangatlah terlihat, terutama
disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata
kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa meraih kesuksesan dalam
belajar.
Fungsi Disiplin Dalam Belajar
Disiplin
belajar yang diterapkan berulang-ulang akan memberikan kebiasaan yang baik bagi
siswa. Berbagai macam fungsi disiplin belajar dapat bermanfaat bagi kehidupan
siswa maupun orang-orang disekitarnya. Beberapa fungsi disiplin antara lain:
1. Menata kehidupan bersama
Disiplin mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau
dalam masyarakat. Hubungan atara satu dengan yang lainnya akan menjadi baik dan
lancar dengan adanya disiplin.
2. Membangun kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik akan sangat berpengaruh pada kepribadian
seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu
lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan
dalam membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih kepribadian
Kepribadian yang tertib, teratur, taat, dan patuh perlu dibiasakan serta
dilatih.
4. Pemaksaan
Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.
5. Hukuman
Sanksi disiplin berupa hukuman tidak boleh dilihat hanya sebagai cara untuk
menakut-nakuti atau untuk mengancam supaya orang tidak berani berbuat salah.
Ancaman atau hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan
bagi siswa untuk mentaati dan mematuhinya.
6. Mencipta lingkungan kondusif
Peraturan sekolah yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, memberi
pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif
bagi kegiatan pembelajaran (Tu’u, 2004:38-44).
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Dalam Belajar
Permasalahan
disiplin belajar siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik
atau hasil belajarnya. Permasalahan-permasalahan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, pada umumnya berasal dari faktor intern yaitu dari siswa itu
sendiri maupun faktor ekstern yang berasal dari luar.
Beberapa faktor
yang mempengaruhi disiplin dalam belajar adalah sebagai berikut:
·
Kesadaran diri, berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap
penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain kesadaran diri menjadi
motif sangat kuat bagi terbentuknya disiplin.
·
Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas
peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai
kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan
kemauan diri yang kuat.
·
Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk
perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan diajarkan.
·
Hukuman, sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah
sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan (Tu’u,
2004:48-49).
Hal senada
pendapat lain bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin dalam belajar adalah
sebagai berikut:
a. Teladan
Teladan yang ditunjukkan guru-guru, kepala sekolah maupun atasan sangat
berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Dalam disiplin belajar, siswa akan
lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan daripada dengan apa
yang mereka dengar.
b. Lingkungan berdisiplin
Seseorang yang berada di lingkungan berdisiplin tinggi akan membuatnya
mempunyai disiplin tinggi pula. Salah satu ciri manusia adalah kemampuannya
beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan potensi adaptasi ini, ia dapat
mempertahankan hidupnya.
c. Latihan berdisiplin
Disiplin seseorang dapat dicapai dan dibentuk melalui latihan dan
kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya
dalam praktik kehidupan sehari-hari akan membentuk disiplin dalam diri siswa
(Tu’u, 2004:49-50).
Hal senada
menurut pendapat Suradi (2011) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
dalam belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor eksterinsik
a. Faktor
non-sosial, seperti keadaan udara, waktu, tempat dan peralatan maupun media
yang dipakai untuk belajar.
Pendapat lain menyatakan bahwa:
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah lingkungan alamiah
seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang
tidak terlalu silau/ kuat, atau tidak terlalu lemah/ gelap, suasana yang sejuk
dan senang. Kedua yaitu faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan menjadi dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah,
alat-alat belajar, fasilitas belajar dan lain sebagainya. Kedua software,
seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku dan lain
sebagainya. Faktor materi pelajaran termasuk dalam lingkungan nonsosial yang
terakhir. Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan perkembangan siswa, begitu
juga dengan metode mengajar guru (Baharuddin, 2008:27-28).
Lingkungan nonsosial dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, meliputi
keadaan ruang belajar dan peralatan mengajar. Keadaan ruang belajar dijabarkan
menjadi kondisi udara yang baik, pencahayaan yang cukup, dan keadaan ruang
belajar yang nyaman. Peralatan mengajar dapat dibedakan menjadi keadaan ruang
kelas, fasilitas di dalam ruang kelas, kurikulum dan peraturan yang telah
dibuat.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Pendapat lain menyatakan bahwa:
1) Lingkungan Sosial Sekolah
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman
sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis
antar ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di
sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau
administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
2) Lingkungan Sosial Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi
belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak
terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat
belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
3) Lingkungan Sosial Keluarga
Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar
siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
(Baharuddin, 2008:26-27).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
lingkungan sosial mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
Hubungan yang baik antar lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari guru,
dengan teman – teman sekelas, serta administrasi mampu memberikan dorongan yang
baik bagi siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sosial masyarakat
merupakan lingkungan dimana siswa berinteraksi dengan warga sekitar rumahnya.
Siswa harus dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk.
Lingkungan sosial yang terakhir berasal dari keluarga, peran serta orangtua
dalam proses belajar anaknya sangatlah dibutuhkan. Aturan – aturan yang ada di
dalam lingkungan keluarga hendaknya dilaksanakan dengan baik guna menjalin
hubungan yang baik antar anggota keluarga.
2. Faktor instrinsik
Faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan
kemampuan kognitif Pendapat lain mengatakan bahwa:
Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Baharuddin, 2008:24).
Seseorang yang tidak mempunyai minat untuk belajar dapat membuat gairah ataupun
semangat belajar yang kurang. Munculnya minat belajar yang baik biasanya akan
disertai dengan aktivitas belajar yang baik pula.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan mendukung kelancaran proses
belajar siswa. Minat belajar siswa dapat ditunjukkan dengan perasaan senang
pada suatu pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa
terhadap pelajaran, dan kesadaran siswa untuk belajar.
Demikianlah Disiplin Dalam Belajar
Semoga Bermanfaat. Terima Kasih.
Dibuat Oleh : Amanah Cengkeh Padang
Demikianlah Disiplin Dalam Belajar
Semoga Bermanfaat. Terima Kasih.
Dibuat Oleh : Amanah Cengkeh Padang
No comments:
Post a Comment